BAB
8
RUAS
GARIS BERARAH
A.
Definisi dan Sifat-sifat yang Sederhana
Untuk melajutkan penyelidikan tentang
isometri diperlukan pengertian tentang ruas garis berarah sebagai berikut:
Definisi: Suatu ruas garis
berarah adalah sebuah ruas garis yang salah satu ujungnya dinamakan titik
pangkal dan ujung yang lain dinamakan titik akhir.
Apabila A dan B dua titik, lambang π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
kita
gunakan sebagai ruas garis berarah dengan pangkal A dan titik akhir B.
Perhatikan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan AB melukiskan dua hal yang berbeda. Seperti diketahui bahwa π΄π΅ menggambarkan
sinar atau setengah garis yang berpangkal di A dan melalui B.
Dua ruas garis π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
disebut
kongruen apabila AB = CD. Walaupun AB = CD, π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
tidak perlu sama; π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
adalah sebuah himpunan sedangkan AB adalah bilangan real. Jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
kongruen
ditulis π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
β
πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
Andaikan sekarang ada 2 ruas garis
berarah π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
Dalam membandingkan dua ruas garis berarah π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
tidaklah sukup, jika AB = CD; kedua ruas garis berarah itu searah. Jika
demikian, dikatakan bahwa ruas garis berarah π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
ekivalen dengan ruas garis berarah πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
yang ditulis sebagai π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
Teorema
9.1: andaikan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan
πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
dua
ruas garis berarah yang tidak segaris, maka segi-4 ABCD sebuah jajargenjang
jika dan hanya jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
Bukti:
Akan ditunjukkan jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
adalah
dua ruas garis berarah yang tidak segaris maka ABCD jajargenjang βΊπ΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
(βΉ) Akan ditunjukkan jika ABCD
sebuah jajar genjang dengan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
adalah 2 ruas garis berarah yang tidak segaris maka π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
Dipunyai ABCD sebuah jajar genjang.Diagonal-diagonal
π΄π·Μ
Μ
Μ
Μ
dan π΅πΆΜ
Μ
Μ
Μ
berpotongan di tengah-tengah, misalkan titik P. Dengan demikian Sp(A) = D,
dengan P adalah titik tengah π΄π·Μ
Μ
Μ
Μ
maupun π΅πΆΜ
Μ
Μ
Μ
.
Berdasarkan definisi keekivalenan diperoleh π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
(βΈ) Akan ditunjukkan jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka
ABCD jajargenjang dengan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
adalah 2 ruas garis berarah yang tidak segaris.
Dipunyai π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
Misalkan titik P adalah titik tengah π΅πΆΜ
Μ
Μ
Μ
.
Menurut definisi keekivalenan maka Sp(A)
= D.
Berarti AP = PD, jadi P juga titik
tengah AD.
Hubungkan titik A ke C dan titik B ke
D sehingga terbentuklah segiempat ABCD.
π΄π·Μ
Μ
Μ
Μ
dan π΅πΆΜ
Μ
Μ
Μ
adalah diagonal-diagonal segiempat ABCD yang terbagi sama panjang di P
(definisi jajar genjang).
Akibatnya segiempat ABCD sebuah jajar
genjang.
Jadi terbukti jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
adalah
dua ruas garis berarah yang tidak segaris maka ABCD jajargenjang βΊπ΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
.
Akibat Teorema
Jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka
AB = CD dan π΄π΅
dan πΆπ· sejajar
atau segaris.
Bukti:
Akan dibuktikan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
βΉπ΄π΅=πΆπ· dan π΄π΅β‘ββββ
dan πΆπ·β‘ββββ
sejajar atau segaris.
Dipunyai π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
Kasus πβπ΄π΅β‘ββββ
:
Karena π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
, maka
menurut definisi keekivalenan, Sp(A) = D dengan P adalah titik tengah π΅πΆΜ
Μ
Μ
Μ
sehingga
BP = PC.
Pilih titik P pada perpanjangan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
.
Karena Sp(A) = D, maka AP = PD.
Diperoleh AP = PD βΊ
AB + BP = PC + CD.
Karena BP = PC, maka AB + PC = PC +
CD βΊ
AB = CD.
Buat garis yang melalui titik A dan
D.
Diperoleh π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
βπ΄π΅ dan πΆοΏ½οΏ½Μ
Μ
Μ
Μ
βπΆπ· sehingga π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
βπ΄ .
Karena π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
segaris dengan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka π΄π΅
segaris dengan πΆπ·.
Kasus πβπ΄π΅:
Karena π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
, maka π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
tidak
segaris.
Berdasarkan teorema 9.1, diperoleh
segiempat ABCD jajar genjang.
Menurut karakteristik jajar genjang
bahwa sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, akibatnya AB = CD.
Karena π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
// πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
,
π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
βπ΄π΅
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
βπΆπ·
maka π΄π΅//πΆπ·.
Teorema 9.2:
Diketahui ruas-ruas garis berarah π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
,π·Μ
Μ
Μ
Μ
, dan πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
maka
1. π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
(sifat
reflexi);
2. jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
=π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
(sifat
simetrik);
3. jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
=πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
maka π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
(sifat
transitif).
Bukti:
1. Akan dibuktikan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
(sifat
reflexi)
Misalkan P adalah titik tengah π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
, maka
Sp(A) = B
Menurut definisi keekivalenan
diperoleh π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
.
2. Akan dibuktikan jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
=π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
(sifat
simetrik)
Menurut teorema 9.1 jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka
segiempat ABCD jajargenjang, diagonal-diagonal π΅πΆΜ
Μ
Μ
Μ
dan π΄π·Μ
Μ
Μ
Μ
membagi sama panjang di P,
maka P dalah titik tengah π΄π·Μ
Μ
Μ
Μ
akibatnya Sp(C) = B
menurut definisi kekeivalenan apabila
Sp(C) = B dengan P titik tengah π΄π·Μ
Μ
Μ
Μ
maka πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
=π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
.
3. Akan dibuktikan jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
=πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
maka π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
(sifat
transitif):
Diperoleh π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka Sp(A) = D dengan P
titik tengah π΅πΆΜ
Μ
Μ
Μ
Diperoleh πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
=πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
maka Sq(C) = F dengan Q
titik tengah π·πΈΜ
Μ
Μ
Μ
Menurut teorema 9.1 jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka
segiempat ABCD jajargenjang sehingga π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
//πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
dan πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
//πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
akibatnya
π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
//πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
.
Menurut akibat dari teorema 9.1 bahwa
jika π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
=πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
maka AB
= CD,
jika πΆπ·Μ
Μ
Μ
Μ
=πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
maka
CD = EF
Akibatnya AB = EF.
Karena AB = EF dan π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
//πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
maka
ABFE jajargenjang.
Menurut teorema 9.1 jika ABCD jajargenjang maka π΄π΅Μ
Μ
Μ
Μ
//πΈπΉΜ
Μ
Μ
Μ
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar