BAB 10
ROTASI / PERPUTARAN
A. Definisi
Rotasi adalah perputaran yang di
tentukan oleh pusat dan besar sudut putar. Rotasi atau perputaran ditentukan
oleh pusat dan besar sudut putar.
B. Sifat - sifat rotasi
1.
Dua
rotasi bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putar sama dengan
jumlah kedua sudut putar semula.
2.
Pada
suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya.
Catatan: Pada transformasi pergeseran
(translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi), tampak bahwa
bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya.
Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri.
Ciri khas suatu matriks Rotasi adalah determinannya
= 1
C. Rotasi Pusat O(0,0)
Y(x,y)
P(x’,y’)
|
Titik P(x,y) dirotasi sebesar a berlawanan arah jarum jam dengan
pusat O(0,0) dan diperoleh bayangan P’(x’,y’)
P(x,y)
|
maka:
x’ = xcosa - ysina
|
y’ = xsina + ycosa
ü Jika sudut putar a = ½π (rotasinya dilambangkan
dengan R½π)
maka x’ = - y dan y’ = x
Untuk rotasi searah jarum jam,
sudut diberi tanda negatif (–)
Untuk rotasi berlawanan arah jarum
jam, sudut diberi tanda positif (+)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9),
B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:
+90° atau –270° dengan pusat
rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-9, 3), B2(-3,
3), C2(-3, 6)
+270° atau –90° dengan pusat
rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A2(9, -3), B2(3,
-3), C2(3, -6)
+180° atau –180° dengan pusat rotasi
O(0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3),
C4(-6, -3)
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
rotasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rotasi sejauh θ dengan pusat (a, b)
Rumus praktis untuk rotasi dengan pusat
rotasi O(0, 0):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar