BAB 9
GESERAN (TRANSLASI)
A.
Ketentuan dan
Sifat-sifat
Teorema 10.1 : Andaikan g dan h dua garis yang
sejajar. Apabila ada dua titik A dan B
maka AA" = BB" dengan A" =Mg
Mh (A) dan B" =Mh Mg (B).
Bukti : Kita pilih sebuah system
koordinat dengan g sebagai sumbu –y dan sebuah garis tegak lurus pada g sebagai
sumbu-x
Andaikan A =(a1,a2 ) dan B =(b1,b2 ). Jika N tengah-tengah ruas
garis A" B maka harus dibuktikan
SN( A) =B" . Andaikan persamaan h adalah x =k (k≠ 0), apabila P =( x, y ) dan
P'=Mh( P) maka PP' memotong h di sebuah titik Q=( k , y ) dengan Q sebagai titik tengah
PP' , jadi P'=Mh( P)=(2k −x, y ) sedangkan Mg( P ) ( −x, y ) .
Jadi, MhMg (P) = M h
[(−x, y )]=( 2k +x, y )
Jadi pula A"=MhMg(A)=( 2x + a1,a2 ) dan B"= MhMg ( B) =(2x + b1,b2 )
Oleh karena N titik tengah A"
B , maka
B. Definisi
Suatu padanan G dinamakan suatu geseran
apabila ada ruas garis berarah AB
Sehingga setiap titik P pada bidang menjadi
P' dengan G(P) = P' dan PP' = AB.
C. Teorema
2.
Apabila
AB =CD maka GAB =GCD
Bukti :
Jika x sebarang, maka harus dibuktikan GAB (X) =GCD (X) .
Andaikan GAB(X)= X1 dan GCD(X)=X2
Jadi
XX1 =
AB dan XX2 =
CD
Karena
AB =
CD maka
XX1 =
XX2 ini
berarti bahwa X1=X2 sehingga
GAB=GCD.
3. Andaikan g dan h dua garis yang sejajar dan CD sebuah garis berarah tegak
lurus pada g denga C∈g dan
D∈h. Apabila AB = 2CD maka GAB=Mg Mh .
Bukti :
Andaikan P sebuah titik sebarang. Jika P'=GAB(P)
dan P"=MhMg(P),maka harus dibuktikan bahwa P'= P".
Menurut ketentuan geseran, PP' = AB . Oleh karena AB = 2CD, maka PP' = 2CD .Berhubung C"= MhMg
(C),C∈g, maka C" =Mh(C).
Jadi D adalah titik tengah CC" sehingga CC" 2CD . Oleh karena
CC" =PP"(teorema 1) , maka PP" =2CD=PP'
Ini berarti bahwa P'=P". jadi GAB(P) =MhMg(P).
Karena P sebarang, maka GAB
=MhMg .
4. Jika G AB sebuah geseran maka (G
AB ) −G BA .
Bukti :
Oleh karena himpunan isometri-isometri merupaka grup bagian dari
grup
transformasi, maka setiap geseran memiliki balikan (G AB ) −1 (gambar 10.3). Dari uraian
diatas diperoleh :
GAB =MhMg =Mn Mh
Sedangkan GBA=Mh Mn =Mg Mh
Sehingga
(GAB
)−1 =( Mn Mh )−1 =Mh Mn =Mh Mn =GBA
Jadi (GAB )−1=GBA
10.2. Hasil
Kali Geseran
5. Jika GAB sebuah geseran sedangkan C dan D adalah dua titik sehingga AB
=2CD maka GAB =SDSC.
Bukti:
Andaikan g = CD, k⊥g di c, m⊥g di
D (gambar 10.4)
Maka CD ruas garis berarah dari k ke m. Oleh karena AB = 2CD
Maka GAB=MmMk
sedangkan SD=Mm
Mg dan SC =Mg Mk .
Jadi :
SDSC =( Mm Mg )( Mg Mk ) =Mm
( Mg Mg
) Mk
Atau SDSC= Mm
IMk = Mm
Mk
Dengan demikian maka GAB=
SDSC
6. Komposit suatu geseran dan suatu setengah putaran adalah suatu
setengah putaran.
Bukti :
Andaikan GAB suatu geseran
dan C sebuah titik sebarang.
Andaikan E titik (yang tunggal) sehingga CE =AB
. Andaikan D titik tengah CE maka CE=2CD ;menurut teorema 10.5
GAB= SDSC
Jadi GABSC =( SDSC) SC = SD I= SD maka GABSC =SD
7.
Hasil kali dua translasi adalah sebuah
translasi.
Bukti
:
Catatan : Apabila CD=BA maka GAB GCD =GAB GBA=I . Di sini I adalah transformasi identitas. Jadi : Kalau CD=
BA maka kalau I dianggap sebagai translasi, teorema di
atas tetap
berlaku.
8. Jika GOA sebuah translasi yang ditentukan oleh titik-titik 0(0,0) dan
A(a,b) dan T transformasi yang
didefinisikan untuk semua titik P(x,y) sebagai T ( P ) =(x+a, y+b) maka T=GOA .
Bukti :
Untuk P=( x, y ), T ( P )=( x+a, y+b) . Andaikan P'=GOA(P) maka PP'=OA
sehingga P’=( x+a −0, y+b −0) =( x+a, y+b) . Jadi T (P) =GOA (P), ∀P∈V .
Ini berarti GOA
=T .
Untuk membuktikan dengan koordinat-koordinat teorema 10.7
perhatikan dua translasi GEF
dan GKH
. Andaikan A=( a, b) dan B=(c, d ) dua titik sehingga OA=EF
dan OB =KH
maka apabila P ( x, y ) titik sebarang, diperoleh GEF
(P) = GOA(P) =( x +a, y+b),
dan GKH(P)=GOB(P)=( x+c, y+d ) maka
GKH GEF(P) =GOB GOA(P)=GOB [( x+a, y+b)]
=((
x+a )+c, ( y+b)+d )
=( x+( a+c ), y+(b+d ))
Ini berarti bahwa GKH
GEF adalah translasi yang membawa
titik O(0,0) ke titik ( a+c, b+d ).