Sabtu, 13 Juni 2015

BAB 6 SETENGAH PUTARAN



BAB 6
SETENGAH PUTARAN

   A.   Ketentuan dan Sifat
Suatu pencerminan pada sebuah garis adalah involusi.contoh lain sebuah involusi adalah suatu setengah ptaran mengelilingi sebuah titik tertentu.oleh karena itu, setengah putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau reflexi padasuatu titik.

   B.   Definisi
1.    Sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu padanan SA yang didefinisikan untuk setiap titk pada bidang sebagai berikut:
a.    Apabila P≠A maka SA (P)=P’ sehingga A titik tengah ruas garis PP’
b.    SA(A)=A
GAMBAR
2.    Misalkan A suatu titik tertentu pada bidang Euclid dan T suatu
transformasi. Titik A disebut titik invarian pada transformasi T jika dan hanya jika berlaku T(A) = A.

3.    Sebuah transformasi T yang mempunyai sifat bahwa sebuah garis
petanya adalah sebuah garis. T disebut kolinear.

4.    Suatu kolineasi dinamakan suatu dilastasi apabila untuk setiap garis g berlaku sifat (g)//g. salah satu contoh adalah setengah putaran .

   C.    Teorema
1.    Andaikan A sebuah titik g dan h dua gatis tegak lurus yang berpotongan di A. maka SA=MgMh.
Bukti :
GAMBAR
Karena g h maka kita dapat membuat sebuah sumbu ortogonal dengan g sebagai sumbu x dan h sebagai sumbu y, A dipakai sebagai titik asal.
Dibuktikan bahwa untuk setiap P berlakuSA(P)= Mg Mh(P).
andaikan P(x,y) ≠A dan andaikan pula bahwa SA(P)= P’(- x1,x1) oleh karena A titik tengah PP’ maka
sehingga x1 +x=0 dan y1 +y =0 atau X1 =-X dan Y1=-Y.
jadi SA (P) = P”(-x,-y).
Perhatikan sekarang komposisi pencerminan
Mg Mh(P)= Mg [Mh(P)]= Mg [(-x,y)]= (-x,-y)
Jadi kalau P A maka SA(P) = (P). Dan  P = A maka Mg Mh(P) = Mg (A) = A
Sedangkan SA(A) = A jadi juga Mg Mh(A) = SA (A).Sehingga untuk setiap P pada bidang berlaku Mg Mh (A) = SA(P) ini berarti Mg Mh(A) = SA (P).
2.    Jika g dan h dua garis yang tegak lurus maka Mg Mh = Mh Mg
Bukti :
Kalau P = A maka Mg Mh(A)= Mg(A) juga Mh Mg(A)= Mh(A) = A.
Sehingga Mg Mh (A)= Mh Mg (A)
untuk P A maka Mg Mh = SA , selanjutnya
Mh Mg (P) = Mh ((-x,-y)) = (-x,-y) = SA (P)
jadi Mh Mg = SA sehingga diperoleh Mg Mh = Mh Mg.

3.    Jika SA setengah putaran, maka SA-1 = SA
Bukti :
Andaikan g dan h dua garis yang tegak lurus maka Mg Mh = SA dengan A
titik  potong antara g dan h.jadi( Mg Mh)-1  = Mh-1 Mg-1   = SA -1 
Oleh karena Mh-1 = Mh dan Mg-1 = Mg maka Mg Mh = SA -1 
Mh Mg = Mg Mh oleh karena g h jadi SA -1  = Mg Mh = SA

4.    Jika A = (a,b) dan P(x,y) sebarang titik maka (P) = (2a-x, 2b-y).
Bukti :
Misalkan Q=(x0,y0) = SA(P) maka A titik tengah dari PQ sehingga anda mendapat hubungan ,  
dan 

didapat persamaan x0= 2a - x dan y0= 2b - y. jadi SA(P) = (2a –x , 2b - y) ,P= (x,y)

5.    Andaikan SA suatu setengah putaran dan g sebuah garis. Apabila Ag maka SA(g)//g.
Bukti :


 apabila g tidak melalui titik A. ambil B,C g,misalkan D = SA(B), E = SA(C). maka AB = AD, AC = AE, dan BAC≌∠DEA, sebab B,A,D dan C,A,D
masing-masing terletak pada satu garis, jadi BCA DAE(s-sd-s).
Karena BAC≌∠DEA dan E juga A
terletak pada satu garis, maka 
 karena
dan 
 maka SA(g) // g. jadi SA merupakan dilatasi.

6.    Hasilkali dua setengah putaran dengan pusat-pusat yang berbeda tidak memiliki titik tetap.
Bukti :

7.    Jika AB adalah dua titik maka hanya asa satu setengah putaran yang memetakan A dan B.
Bukti:
ada dua hal yang harus kita tunjukan, yaitu :
i) Adanya setengah putaran yang memetakan A ke B dan
ii) Tidak lebih dari satu buah setengah putaran yang memetakan A ke B
i) Karena AB, maka ada ,hal ini mengakibatkan adanya D, sehingga D
titik tengah AB , artinya ada setengah putaran SD sehingga SD(A) = B
ii) Andaikan ada dua buah setengah putaran dan sehingga (A) = B
dan (A) = B. akibatnya (A) = (A).

BAB 5 TRANSFORMASI BALIKAN



BAB 5
TRANSFORMASI BALIKAN

A.   Ketentuan dan sifat-sifat
g sebuah garis dan Mg reflexi pada garis g,maka Mg Mg(P)=P.
dapat juga ditulis M2g(P)=P
jadi M2 adalah suatu transformasi yang memetakan setiap titik pada dirinya. Transformasi ini dinamakan transformasi identitas uang dilambangkan dengan huruf I. jadi I(P)=P,P.
B.   Definisi
 Suatu tranformasi yang balikannya adalah transformasi itu sendiri dinamakan suatu Involusi. Apabila T dan S transformasi maka masing-masing memiliki balikan yaitu T-1 dan S-1. Komposisi transformasi, yaitu T ◦ S adalah juga suatu transformasi. Jadi ada balikan ( T ◦ S ) -1.

C.    Teorema
1.    Setiap transformasi T memiliki balikan
Bukti :
Apabila T adalah suatu transformasi, kita peroleh transformasi balikan dari T yaitu L ,adalah sebagai berikut :
Andaikan X V dan V suatu bidang. Oleh karena T suatu transformasi, maka T adalah bijektif. Jadi ada prapeta A V. Sehingga T (A) = X.,kita peroleh
L (X) = A , artinya L (X) adalah prapeta dari X.
Sehingga dari T (A) = X T [ L(X) ] = X. Atau
(TL) (X) = I (X), X V, ini berati TL = I.
Maka (LT) (X) = L [ T(X) ] = X
Andaikan T (X) = B, Sehingga L (B) = X,
Sehingga L (B) = X jadi L [ T (X) ] = X.
(LT) (X) = X = I (X), X V,
Bearti LT = I
Jadi TL = LT = I

2.    Setiap trasformasi memiliki hanya satu balikan.
Bukti :
Andai T suatu transformasi dengan dua balikan S1dan S2.Maka (TS1)(P)=(S1T)(P)=I(P),P
(TS2)(P)=(S2T)(P)=I(P), P
Sehingga (TS1)(P)=(TS2)(P) T[S1(P)]=T[S2(P)].
Karena T transformasi maka S1 (P) = S2 (P), P
Sehingga S1 = S2.
Jadi balikan T adalah S1 = S2 = S

3.    Balikan setiap pencerminan pada garis adalah pencerminan itu sendiri.
Bukti :
Apabila pencerminan pada garis g, Mg’.
Jika Mg (X) = Y; Xg. maka Mg [Mg (X)=X]=X atau (Mg Mg) (X) = I (X),X g.
Jadi Mg ◦ Mg = I.
Apabila Xg, maka Mg (X) = X
sehingga Mg (X) = Mg [Mg (X) ] atau juga
Mg ◦ Mg = I.
Jadi untuk setiap X diperoleh : Mg ◦ Mg = I
Dengan demikian Mg-1 =Mg

4.    Apabila T dan S transformasi-transformasi maka (ToS)-1 = S-1 o T-1
Bukti:
Kita telah mengetahui bahwa (T ◦ S)-1 ◦ (T ◦ S) = I.
Tetapi (S-1◦T-1) ◦ (T ◦ S)= S-1◦(T-1◦T) ◦S =S-1 ◦I ◦ S = S-1 ◦ S= I.
Oleh karena suatu transformasi memiliki hanya satu balikan maka
(T ◦ S)-1= S-1 ◦ T-1.
Jadi, hasil kali transformasi adalah hasil kali balikan-balikan transformasi
dengan urutan yang terbalik.


D.   Contoh Soal
1. Pada sebuah sistem sumbu ortogonal ada garis g = { (x,y) | y = x } dan
h = { (x,y) | y = 0 }
Tentukan P sehingga (Mh Mg) (P) = R dengan R = (2,7) !
Jawab :
Apabila P = (x,y), maka diperoleh berturut-turut
 (Mg -1 Mh -1)( Mh Mg) (P) = (Mg -1 Mh -1) (R).
 Jadi P = Mg -1 [Mh -1 (R) ].
Oleh karena R = (2,7) dan Mh -1 = Mh,
maka Mh -1 (R) = Mh (R) = (2,-7)
sehingga Mg -1 , Mh -1 (R) = Mg -1 (2,-7) = Mg (2,7) = (7,2)
jadi P = (-7,2).