BAB 6
SETENGAH
PUTARAN
A.
Ketentuan dan Sifat
Suatu
pencerminan pada sebuah garis adalah involusi.contoh lain sebuah involusi
adalah suatu setengah ptaran mengelilingi sebuah titik tertentu.oleh karena
itu, setengah putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau reflexi
padasuatu titik.
B.
Definisi
1.
Sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah
suatu padanan SA yang didefinisikan untuk setiap titk pada bidang
sebagai berikut:
a.
Apabila P≠A maka SA (P)=P’ sehingga A
titik tengah ruas garis PP’
b.
SA(A)=A
GAMBAR
2.
Misalkan A suatu titik tertentu pada
bidang Euclid dan T suatu
transformasi. Titik A disebut titik
invarian pada transformasi T jika dan hanya jika berlaku T(A) = A.
3.
Sebuah transformasi T yang mempunyai
sifat bahwa sebuah garis
petanya adalah sebuah garis. T disebut
kolinear.
4.
Suatu kolineasi ∆ dinamakan suatu dilastasi apabila
untuk setiap garis g berlaku sifat ∆(g)//g.
salah satu contoh adalah setengah putaran .
C.
Teorema
1.
Andaikan A sebuah titik g dan h dua gatis tegak
lurus yang berpotongan di A. maka SA=MgMh.
Bukti :
GAMBAR
Karena g ⊥h
maka kita dapat membuat sebuah sumbu ortogonal dengan g sebagai sumbu x dan h
sebagai sumbu y, A dipakai sebagai titik asal.
Dibuktikan
bahwa untuk setiap P berlakuSA(P)= Mg
Mh(P).
andaikan
P(x,y) ≠A dan andaikan pula bahwa SA(P)=
P’(- x1,x1) oleh karena A titik tengah PP’ maka
jadi SA
(P) = P”(-x,-y).
Perhatikan
sekarang komposisi pencerminan
Mg
Mh(P)= Mg
[Mh(P)]= Mg [(-x,y)]=
(-x,-y)
Jadi kalau
P ≠A maka SA(P)
= (P). Dan P = A maka Mg Mh(P) = Mg (A) = A
Sedangkan SA(A)
= A jadi juga Mg Mh(A) =
SA (A).Sehingga untuk setiap P pada bidang berlaku Mg Mh (A) = SA(P)
ini berarti Mg Mh(A) = SA
(P).
2.
Jika g dan
h dua garis yang tegak lurus maka Mg Mh
= Mh Mg
Bukti
:
Kalau P = A
maka Mg Mh(A)= Mg(A) juga Mh
Mg(A)= Mh(A) = A.
Sehingga Mg Mh (A)= Mh Mg (A)
untuk P ≠A
maka Mg Mh = SA
, selanjutnya
Mh
Mg (P) = Mh ((-x,-y)) = (-x,-y) = SA (P)
jadi Mh Mg = SA sehingga
diperoleh Mg Mh = Mh Mg.
3.
Jika SA setengah putaran,
maka SA-1 = SA
Bukti
:
Andaikan
g dan h dua garis yang tegak lurus maka Mg
Mh = SA dengan A
titik
potong antara g dan h.jadi( Mg Mh)-1 = Mh-1
Mg-1 = SA -1
Oleh
karena Mh-1 = Mh dan Mg-1 = Mg maka Mg Mh
= SA -1
Mh Mg = Mg Mh oleh karena g h jadi SA
-1 =
Mg Mh = SA
4.
Jika A = (a,b) dan P(x,y) sebarang
titik maka (P) = (2a-x, 2b-y).
Bukti
:
Misalkan
Q=(x0,y0) = SA(P) maka A titik tengah dari PQ sehingga
anda mendapat hubungan ,
dan
didapat
persamaan x0= 2a - x dan y0= 2b - y. jadi SA(P)
= (2a –x , 2b - y) ,∀P= (x,y)
5.
Andaikan SA suatu setengah
putaran dan g sebuah garis. Apabila A∈g
maka SA(g)//g.
Bukti
:
apabila
g tidak melalui titik A. ambil B,C ∈g,misalkan
D = SA(B), E = SA(C). maka AB = AD, AC = AE, dan ∠BAC≌∠DEA,
sebab B,A,D dan C,A,D
masing-masing terletak pada satu garis,
jadi ∆BCA ≌ ∆DAE(s-sd-s).
Karena ∠BAC≌∠DEA dan E juga A
terletak pada satu garis, maka
karena
dan
maka SA(g) // g. jadi SA merupakan dilatasi.
6.
Hasilkali dua setengah putaran dengan
pusat-pusat yang berbeda tidak memiliki titik tetap.
Bukti
:
7.
Jika A≠B
adalah dua titik maka hanya asa satu setengah putaran yang memetakan A dan B.
Bukti:
ada
dua hal yang harus kita tunjukan, yaitu :
i)
Adanya setengah putaran yang memetakan A ke B dan
ii)
Tidak lebih dari satu buah setengah putaran yang memetakan A ke B
i)
Karena A≠B, maka ada
,hal ini mengakibatkan adanya D, sehingga D
titik
tengah AB , artinya ada setengah putaran SD sehingga SD(A)
= B
ii)
Andaikan ada dua buah setengah putaran dan sehingga (A) = B
dan
(A) = B. akibatnya (A) = (A).